Inilah Dampak PHK Terhadap Anxiety Pencari Kerja, Harus Tahu!
Dampak PHK Terhadap Anxiety Pencari Kerja - Saat ini PHK menjadi hal yang cukup menyakitkan bagi pekerja, dampak PHK terhadap Anxiety pencari kerja tak bisa diabaikan karena berpengaruh pada kesehatan dan finansial.
Kehilangan pekerjaan pasti akan menghadapi ketidakpastian masa depan dan memicu rasa cemas, stress dan depresi.
Anxiety pencari kerja sering diperburuk karena tekanan mendapatkan pekerjaan baru, sedangkan kepercayaan diri telah tergoyah oleh pengalaman PHK.
Pada artikel kali ini akan membahas tentang dampak PHK terhadap anxiety pencari kerja yang perlu diketahui. Simak dulu artikel ini hingga selesai!
Anxiety
Melansir dari halodoc, Anxiety atau gangguan kecemasan adalah perasaan cemas atau khawatir yang tak terkontrol dan berlebihan.
Tanda-tandanya banyak seperti keringat berlebihan, jantung berdebar kencang dan sulit bernafas. Hal ini sering terjadi pada usia 30 keatas.
Biasanya, pengidapnya akan sulit menjelaskan alasannya kenapa ia khawatir atau cemas berlebihan. Tapi jika hal ini tidak mendapatkan penanganan yang cepat, maka pengidapnya akan menarik diri dari lingkungan sosial.
Dampak PHK Terhadap Anxiety Pencari Kerja
Dibawah ini merupakan dampak PHK terhadap anixiety pencari kerja yaitu sebagai berikut:
-
Finansial Tak Pasti
Kehilangan pendapatan akan menyebabkan ketidakpastian finansial, khawatir tentang bagaimana memsnuhi kehidupan sehari-hari hingga membayar tagihan.
-
Harga Diri Rendah
Pekerjaan menjadi bagian penting dari identitas seseorang. PHK bisa mengakibatkan turunnya harga diri dan krisis identitas karena gagal.
-
Stress Mencari Kerja
Proses mencari pekerjaan baru bisa jadi sangat menegangkan. Dari menulis surat lamaran dan CV, menghadiri wawancara, hingga menghadapi penolakan yang bisa meningkatkan tingkat kecemasan.
-
Menarik Diri dari Sosial
PHK bisa mempengaruhi hubungan sosial. Mereka akan lebih malu atau minder sehingga harus menarik diri dari sosial.
-
Gangguan Kesehatan Mental
Kecemasan bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi, gangguan kecemasan umum (GAD), atau bahkan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
-
Dampak Penurunan Fisik
Anxiety bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk gangguan tidur, sakit kepala, masalah pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
-
Tekanan dari Keluarga
Adapun, tekanan dari keluarga dan teman untuk segera menemukan pekerjaan baru dapat meningkatkan kecemasan. Untuk Harapan dan komentar mereka bisa membuat individu merasa tertekan.
Dampak Psikologis dan Fisik
Berikut ini merupakan dampak psikologis dan fisik bagi pencari kerja setelah terkena PHK yaitu:
Psikologis
- Kecemasan (Anxiety): Kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan tentang masa depan, termasuk kekhawatiran tentang keuangan, kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan baru, dan mencapai hidup stabil.
- Depresi: Pengalaman PHK dapat memicu depresi seperti putus asa, sedih terus menerus, dan hilangnya minat beraktivitas.
- Stres: Stres kronis akibat tekanan untuk mencari pekerjaan baru dan sering mendapatkan penolakan yang bisa menurunkan kesehatan mental secara signifikan.
- Rendah Diri: PHK sering mempengaruhi harga diri dan kepercayaan diri sehingga membuat merasa kurang berharga.
- Krisis Identitas: Pekerjaan sering menjadi bagian penting dari identitas seseorang. Kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan krisis identitas sehingga merasa kehilangan tujuan hidup.
- Isolasi Sosial: Perasaan malu atau minder akibat PHK bisa menarik diri dari interaksi sosial dan memperburuk perasaan kesepian dan isolasi.
Dampak Fisik
- Gangguan Tidur: Kecemasan dan stres sering menyebabkan gangguan tidur, termasuk insomnia yang membuat kondisi fisik dan mental menjadi buruk.
- Migrain: Stres dan kecemasan terus menerus dapat menyebabkan migrain yang mengganggu produktivitas sehari-hari.
- Masalah Pencernaan: Kondisi mental yang buruk bisa mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan masalah seperti sakit perut atau diare.
- Kelelahan Kronis: Stres pun bisa menyebabkan kelelahan fisik sehingga sering merasa lelah dan lesu sepanjang hari.
- Terkena Penyakit Kardiovaskular: Stres dan kecemasan bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi kardiovaskular lainnya.
- Gangguan Makan: Sebagian orang mungkin mengalami perubahan pola makan akibat stres.
- Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh: Stres kronis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Cara Mengatasi Anxiety Pasca-PHK
Dibawah ini merupakan cara mengatasi anxiety terhadap pencari kerja setelah terkena dampak PHK yaitu sebagai berikut:
-
Mencari Dukungan Sosial
Mendapatkan dukungan dari keluarga atau teman bisa membantu memberikan dorongan emosional kepada pencari kerja.
-
Menggunakan Layanan Konseling
Melakukan Konseling atau terapi bisa membantu mengatasi kecemasan yang sedang individu tersebut alami.
-
Membuat Rencana Keuangan
Mengelola keuangan dengan baik dan mencari sumber pendapatan sementara dapat membantu mengurangi ketidakpastian finansial.
-
Melakukan Kegiatan Positif
Melakukan aktivitas yang seru dan bermakna bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Layanan CAVLENT Sebagai Solusi Terhadap Anxiety
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) menjadi pengalaman yang bisa mengganggu kesehatan mental seseorang. Dampak PHK terhadap anxiety pencari kerja melibatkan aspek psikologis dan fisik, seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Maka dari itu, CAVLENT sebagai penyedia layanan job fit bisa membantu orang yang terkena PHK bisa menemukan pekerjaan baru sesuai dengan minat dan kekuatan diri mereka.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
JOB-FIT menyediakan layanan penilaian kompetensi yang membantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Hal ini membuat lebih percaya diri untuk melamar dan wawancara dan mengurangi kecemasan.
Dukungan Psikologis dan Konseling Karir
CAVLENT akan membantu untuk mengatasi kecemasan dan stres akibat PHK. Kami bisa memberikan dukungan emosional, membantu menentukan tujuan dan memberikan strategi untuk mengelola stres ketika mencari kerja.
Job-Fit untuk Kesehatan Mental
JOB-FIT juga dapat membantu memastikan bahwa pekerjaan yang para pekerja cari cocok dengan kondisi seseorang dan JOB-FIT dapat membantu individu menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan skill mereka.
Alasan Memilih CAVLENT
CAVLENT menyediakan solusi JOB-FIT CHECKING secara scientific untuk meminimalisir resiko merekrut maupun mempromosikan talent yang perilaku dan attitude-nya bermasalah.
Anda bisa memiliki fleksibilitas dalam menentukan kriteria job-fit sendiri berdasarkan kriteria pekerjaan yang Anda butuhkan di masing-masing industri sehingga penggunaan hasil analisanya dapat Anda sesuaikan dengan arahan dan strategi SDM perusahaan.
Berbasis psikologi perilaku manusia modern dan big data (akurasi 87,3%), dengan menggunakan alat Type Indicator Character (TIC).
Berfungsi untuk mengukur perilaku asli seseorang (bukan perilaku alternatif) secara cepat, objektif, dan akurat, sehingga hasil analisanya dapat menjadi data pendukung untuk melihat kesesuaian perilaku dan soft skill seseorang dengan kebutuhan suatu pekerjaan.
Job-fit checking CAVLENT dapat dilakukan online dimana saja dan kapan saja, melalui proses tes yang singkat (+/- 20 menit) dan hasil yang instan.
Penggunaannya dapat dipakai untuk analisa perorangan maupun massal, baik untuk keperluan rekrutmen, pengembangan karir, pengembangan diri, maupun untuk penentuan jurusan studi (untuk anak dan remaja).
CAVLENT penyedia layanan psikotes online yang memiliki alat profiling dengan akurasi tinggi. Selain itu juga, kami memiliki latar belakang Teori Psikologi Analitik atau Psikoanalisis Carl Jung yang baik untuk individu.
Dengan ini Anda akan lebih bisa memilih kandidat atau karyawan yang sesuai dengan perusahaan Anda. CAVLENT juga menyediakan berbagai solusi seperti Core Values Checking dan Spesific Purpose Solutions khususnya pada leadership.
Hubungi admin CAVLENT segera melalui WhatsApp di 085186550077.
Baca juga Cara Meminimalisir Bad Hiring Melalui Assessment, Gunakan Job-Fit Checking!